Doakan Pelantikan Jokowi,
Warga Solo Tirakatan di Loji Gandrung
Doa dan
tirakatan warga Solo di kediaman Walikota Solo di Loji Gandrung jelang
pelantikan Jokowi-JK (Liputan6.com/Reza Kuncoro)
Liputan6.com,
Solo - Berbagai
cara dilakukan untuk menyambut pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-JK. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kota
(Pemkot) Solo yang menggelar malam tirakatan serta doa bersama bagi kelancaran
acara pelantikan.
Acara doa bersama dan tirakatan dipusatkan di rumah dinas Walikota Solo, Loji Gandrung yang terletak di Jalan Slamet Riyadi. Acara tersebut dihadiri ratusan pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkot Solo, simpatisan serta masyarakat umum.
Untuk menjamu ratusan tamu, bagian rumah tangga Loji Gandrung menyiapkan berbagai menu makanan kaki lima khas Solo, seperti bakso, angkringan, mi goreng, mi rebus, sate ayam, bakso dan jajanan pasar. Makanan dan minuman tersebut disediakan secara gratis untuk para tamu.
"Para pemuka agama akan melakukan doa bersama bagi kelancaran dan kesuksesan acara pelantikan Jokowi dan JK menjadi presiden dan wakil presiden di Jakarta," kata Walikota Solo Hadi Rudyatmo di Solo, Minggu (19/10/2014) malam.
Doa bersama dan tirakatan digelar pada pukul 00.00 WIB. Hal ini disebabkan pada waktu itu sudah mulai masuk ke tanggal 20 Oktober yang bertepatan dengan hari pelantikan. Bahkan, dalam kegiatan doa bersama ini juga disajikan tujuh tumpeng serta dihadiri perwakilan pemuka agama seperti Islam, Katolik, Hindu, Buddha, Kristen dan Khonghucu.
"Kita sengaja menunggu pukul 00.00 WIB supaya sudah masuk pada Hari Senin," ucap dia.
Selain itu, doa bersama dan tirakatan itu dilakukan di salah satu ruang khusus di bangunan rumah dinas Walikota Solo. Yakni, kamar bekas mantan Presiden pertama RI, Soekarno.
"Pak Jokowi saat datang menemui saya di rumah dinas sekitar 13 Mei lalu, beliau tak ajak ngobrol di kamar Bung Karno ini," jelas dia.
Ruangan yang terdapat di samping kiri pintu utama rumah tersebut memang selama ditutup alias tidak dihuni. Ruangan tersebut dibuka jika ada kunjungan tamu yang memang ingin melihat kamar peninggalan Soekarno.
"Sejarahnya itu, dulu setiap kali ke Solo, Bung Karno selalu tidur di ruangan ini," ujar Rudy.
Acara doa bersama dan tirakatan dipusatkan di rumah dinas Walikota Solo, Loji Gandrung yang terletak di Jalan Slamet Riyadi. Acara tersebut dihadiri ratusan pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkot Solo, simpatisan serta masyarakat umum.
Untuk menjamu ratusan tamu, bagian rumah tangga Loji Gandrung menyiapkan berbagai menu makanan kaki lima khas Solo, seperti bakso, angkringan, mi goreng, mi rebus, sate ayam, bakso dan jajanan pasar. Makanan dan minuman tersebut disediakan secara gratis untuk para tamu.
"Para pemuka agama akan melakukan doa bersama bagi kelancaran dan kesuksesan acara pelantikan Jokowi dan JK menjadi presiden dan wakil presiden di Jakarta," kata Walikota Solo Hadi Rudyatmo di Solo, Minggu (19/10/2014) malam.
Doa bersama dan tirakatan digelar pada pukul 00.00 WIB. Hal ini disebabkan pada waktu itu sudah mulai masuk ke tanggal 20 Oktober yang bertepatan dengan hari pelantikan. Bahkan, dalam kegiatan doa bersama ini juga disajikan tujuh tumpeng serta dihadiri perwakilan pemuka agama seperti Islam, Katolik, Hindu, Buddha, Kristen dan Khonghucu.
"Kita sengaja menunggu pukul 00.00 WIB supaya sudah masuk pada Hari Senin," ucap dia.
Selain itu, doa bersama dan tirakatan itu dilakukan di salah satu ruang khusus di bangunan rumah dinas Walikota Solo. Yakni, kamar bekas mantan Presiden pertama RI, Soekarno.
"Pak Jokowi saat datang menemui saya di rumah dinas sekitar 13 Mei lalu, beliau tak ajak ngobrol di kamar Bung Karno ini," jelas dia.
Ruangan yang terdapat di samping kiri pintu utama rumah tersebut memang selama ditutup alias tidak dihuni. Ruangan tersebut dibuka jika ada kunjungan tamu yang memang ingin melihat kamar peninggalan Soekarno.
"Sejarahnya itu, dulu setiap kali ke Solo, Bung Karno selalu tidur di ruangan ini," ujar Rudy.
0 komentar:
Posting Komentar